5 Daerah Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia
Siapa yang tidak mengenal kopi, minuman hitam kental yang memiliki cita rasa, khususnya untuk masyarakat menengah dan muda di Indonesia. Beberapa jenis kopi di Indonesia sebagaimana dikenal, dibedakan menjadi empat jenis utama, yakni Arabica, Robusta, Liberika dan Exelsa. Kopi Arabika dan Robusta adalah dua jenis kopi yang jamak ditemui di Indonesia. Sejarah mencatat, tanaman kopi pertama kali ditanam oleh masyarakat Ethiopia pada abad ke-9. Ekspansi perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Arab, komoditas ini meluas persebarannya hingga ke Afrika Utara dan terus menyebar hingga Eropa dan akhirnya Indonesia.
Bicara tentang jenis kopi di Indonesia, kopi jenis Arabika adalah varian kopi yang pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696 melalui Batavia lewat tangan Komandan Pasukan Belanda, Adrian Van Ommen dari Malabar, India. Hingga saat ini, terdapat beberapa daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia, 5 daerah terbaik yang berhasil kami himpun adalah :
-
Kopi Gayo
Kopi yang berasal dari Aceh ini memiliki beberapa cirri khas tersendiri, diantaranya adalah ia memiliki tingkat kekentalan yang lebih ringan, dan juga memiliki tingkat keasaman yang seimbang. Karena keunggulan yang dimiliki, maka tidaklah mengherankan Kopi yang ditanam di Pegunungan Gayo, Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam ini mendapat Fair Trade Certified™ dari Organisasi Internasional Fair Trade pada tanggal 27 Mei 2010 dan masuk sebagai nominasi kopi terbaik dunia pada International Conference on Coffee Science, Bali, Oktober 2010. Saat ini, Eropa dan Amerika Serikat merupakan dua wilayah ekspor terbesar kopi yang memiliki harga jual termahal pada saat pameran kopi dunia yang diselenggarakan oleh organisasi Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Portland, Oregon Convention Center, Amerika Serikat.
Kopi Aceh disajikan dengan cara yang cukup unik, berdasarkan kebiasaan masyarakat Aceh, kopi ini disajikan dengan cara diseduh terlebih dahulu di dalam panci hingga mendidih. Kemudian, kopi ini baru disajikan dalam gelas yang telah diisi dengan susu dan gula.
-
Kopi Toraja
Perbedaan utama dari kopi Toraja dibandingkan dengan kopi lainnya di Indonesia adalah kopi ini tidak meninggalkan rasa pahit dan memiliki sensasi dimana rasa pahit yang ditimbulkan dari biji kopinya akan langsung hilang seketika pada tegukan pertama. Rasa kopi Toraja pada umumnya serupa dengan kopi Sulawesi lainnya yaitu memiliki rasa khas tanah dan hutan dengan kandungan asam rendah. Hal ini dapat terjadi mengingat proses pemetikan Biji kopi dilakukan dengan teknik tertentu. Sebagian besar lokasi yang biasa digunakan untuk budidaya kopi Toraja adalah di pegunungan Toraja Utara dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Beberapa daerah yang menjadi tujuan ekspor kopi varian ini adalah Jepang dan Amerika Serikat.
-
Kopi Flores/Bajawa
Kopi jenis ini memiliki tingkat Kekentalan tinggi dan keasaman rendah. Berbeda dengan jenis kopi yang lain di Indonesia, Kopi Flores yang berasal dari daerah Bajawa ini memiliki dua rasa utama, yakni rasa cokelat dan vanili dengan karamel alamiah. Kopi ini ditanam di Bajawa, sebuah daerah dataran tinggi di antara Pegunungan Flores, Nusa Tenggara Timur. Tujuan ekspor komoditas ini adalah ke Amerika Serikat.
-
Kopi Jawa
Kopi Jawa terdiri atas dua varian utama yakni Arabika dan Robusta. Jenis Kopi yang ditanam di Jawa Tengah pada umumnya adalah kopi Arabika, sedangkan di Jawa Timur (Kayu Mas, Blewan, dan Jampit) pada umumnya adalah kopi Robusta. Beberapa daerah lain seperti di daerah pegunungan Jember sampai Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabika dan juga Robusta. Kopi ini memiliki beberapa cirri khas diantaranya adalah memiliki tingkat: aroma yang bagus, kekentalan dan keasaman medium, dan juga rasa seimbang. Tujuan ekspor kopi jenis ini adalah ke Amerika Serikat dan Eropa.
-
Kopi Kintamani/Bali
Kopi ini memiliki biji yang besar, dan memiliki tingkat kekentalan serta keasaman yang sedang. Kopi jenis ini memiliki dua rasa utama yaitu rasa jeruk (lemony) dan floral. Kopi yang dibudayakan di pegunungan Kintamani dengan sistem pengairan subak ini memiliki tingkat produksi sampai 2.000–3.000 ton per tahun. Tujuan ekspor utama Kopi Kintamani adalah ke Jepang, Eropa, beberapa daerah Arab, dan Australia.
Tunggu apa lagi, untuk mengetahui proses pengolahan pada kopi, terdapat di salah satu daerah di Jawa Barat yang juga terkenal dengan Java Preanger Coffee atau Kopi Malabar yaitu Malabar Coffee Tour. Wisata ke perkebunan kopi sembari mencicipi kopi serta menghirup aroma yang khas dari masing-masing variannya tentu hal yang menarik kan. Ayo Jelajahi Kopi terbaik Indonesia.